Selasa, 06 Mei 2014

Mengapa terjemah Al-Quraan suarat Al-Fatihah ayat 7 berbunyi “Tunjukilah kami jalan yang lurus” bukan “Tunjukilah kami jalan yang benar”?



Mengapa terjemah Al-Quraan suarat Al-Fatihah ayat 7 berbunyi “Tunjukilah kami jalan yang lurus” bukan “Tunjukilah kami jalan yang benar”?
Jawab: Karena kata lurus ini sudah mewakili kata benar. Jika sudah lurus maka pastilah benar. Yang dimaksud lurus di sini adalah lurus hati, perasaan, dan niat seseorang. Jika hati seseorang sudah lurus, maka insyaallah semuanya pastilah akan benar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh as-Sa’di rahimahullah menerangkan bahwa hakekat jalan yang lurus itu akan diperoleh dengan cara mengenali kebenaran dan mengamalkannya (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 39). Bahkan, Allah sendiri telah menegaskan bahwa tauhid dan ketaatan kepada-Nya inilah jalan yang lurus itu, bukan penyembahan dan ketaatan kepada syaitan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bukankah Aku telah berpesan kepada kalian, wahai keturunan Adam; Janganlah kalian menyembah syaitan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagi kalian. Dan sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Yasin: 60-61). Syaikh as-Sa’di rahimahullah menerangkan, bahwa yang dimaksud ‘mentaati syaitan’ itu mencakup segala bentuk kekafiran dan kemaksiatan. Adapun jalan yang lurus itu adalah beribadah kepada Allah, taat kepada-Nya, dan mendurhakai syaitan (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 698). Dan di dalam KBBI pun sudah dikatakan bahwa lurus ini adalah memanjang hanya satu arah, tanpa belokan atau lengkungan (tt garis, jalan, dsb).  Di dalam KBBI saja sudah menjelaskan bahwa lurus tersebut adalah lurus yang tanpa ada belokan. Begitu juga dengan hati manusia yang seharusnya selalu mempunyai niat yang lurus sesuai dengan kaidah ajaran agama islam. Dan harus selalu percaya kepada Allah, bahwa apa yang di garisan Allah ini adalah hal yang terbaik untuk kita. Jika ada sesuatu yang mungkin tidak sesuai dengan kehendak kita maka itu adalah suatu ujian untuk menjadikan kita menjadi pribadi manusia yang tegar dan sabar dalam menghadapi segala ujiannya. Jika ita mampu menghadapi segala ujian maka insyaallah Allah akan memberikan suatu hal yang terbai untuk diri kita.
                Nah, dari pernyataan di atas sudah sangat jelas bahwa kata lurus tersebutlah yang paling tepat daripada kata benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar