Cinta sepasang magnet
Kebahagiaan
haruslah dicari, kebahagiaan tidak akan datang sendiri. Begitu juga dengan
pasangan hidup. Pasangan hidup katanya sudah ada yang mengatur, namun sebagai
seorang manusia biasa kita tidak boleh pasrah dan menerima begitu saja. Namun
kita harus mencari sumber kebahagiaan yang akan membuat kita merasa bahagia dan
semua orang pasti menginginkan segala sesuatunya baik, begitu juga dengan
perjalanan kisah percintaan dua insan yang sedang beranjak dewasa ini.
Aya
sangat bahagia menjalani hubungannya dengan seorang pria yang sangat ia cintai.
Ia merasa kalau hubungannya dengan kekasihnya kan selalu abadi sampai keakhir
hayatnya karena aya merasa bahwa cowoknya sangat menyayanginya. Mereka
berpacaran dengan jarak jauh, karena aya sedang kuliah disalah satu universitas
dipekanbaru sedangkan si boy di bandung. Nah disinalah mulai banyak sekali
terjadi konflik dan rasa marah emosi yang meluap-luap diantara mereka berdua. Mereka
sempat putus nyambung putus nyambung. Itu semua di karenakan jarak yang sangat
jauh yang memisahkan mereka berdua. Mereka sempat mengambil keputusan untuk
berpisah saja karena sulit untuk menjalani suatu hubungan dengan jarak yang
jauh.
Namun
beberapa waktu setelah mereka berpisah. Mereka tidak bisa melupakan kenangan-kenangan
yang telah mereka lalui selama beberapa tahun itu. Itu semua baru mereka sadari
dan mereka rasakan kalau mereka masih saling mencintai antara satu sama lain.
Namun waktu itu si boy sudah mempunyai kekasih. Beberapa hari setelah mereka berpisah,
boy langsung mendapatkan pengganti aya. Tetapi, penggantinya itu hanya sekedar
mengisi kekosongan hati boy yang sudah berpisah dengan aya. Sungguh kasihan
cewek yang sedang menjalin hubungan bersama boy itu karena ia hanya dijadikan
sebagai pelamoiasan untuk mengisi kekosongan hatinya yang sedang merana. Namun
tidak dengan aya, ia belum mempunyai pengganti si boy karena ia masih sangat
menyanyangi boy. Walaupun banyak cowok-cowok yang mencintainya dan memintanya
utuk menjadi kekasihnya. Namun aya masih belum bisa menerima permintaan
cowok-cowok tersebut karena aya merasa bahwa ia belum bisa mencintai lelaki
lain selain boy.
Walaupun
mereka sudah tidak pacaran lagi namun mereka masih saling berhubungan lewat SMS
maupun Telponan. Seakan akan kalau hati kecil mereka ini berbicara bahwa mereka
masih saling mencintai antara satu sama lain. Mereka berdua masih saling
memberikan perhatian. Seakan-akan mereka
masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. 1 minggu kemudian boy
menghubungi aya lewat telpon selulernya, mereka berbicara dari hati kehati. Boy
mengakui bahwa ia masih sangat menyayangi dan mencintai aya, ia masih belum
bisa melupakan semua kenang-kenagan boy bersama aya karena hubungan yang telah
berjalan hamper 4 tahun lamanya. Itu semua tidak bisa ia lupakan begitu saja.
Begitu juga dengan aya, aya mengakui bahwa ia juga masih sangat menyayangi boy.
Namun apa boleh buat boy sudah mempunyai kekasih. Dengan perasaan berat hati,
ia harus merelakan kekasih yang selama ini ia cintai bersama cewek lain. Aya
mengakui semua perasaan yang terpendam di hatinya selama ini. Namun apa boleh
dikata, nasi sudah menjadi bubur. Semua harapan telah hancur. Impian untuk
hudup bersama dengan boy telah musnah. Aya harus rela melihat orang yang ia
cintai bersama cewek lain yang kini sudah menjadi kekasihnya.
Setelah
mengeluarkan semuan isi hatinya, boy pun meminta agar aya mau menjadi
kekasihnya lagi. Dengan perasaan yang galau aya menjawab segala pertanyaan yang
keluar dari mulut boy. Aya mengakui segala isi hatinya. Aya tak mampu untuk
membohongi dirinya, ia mengakui kalau ia masih sangat menyayanginya dan sangat
sulit untuk melupakannya. Namun pada akhirnya aya memberikan suatu persyaratan
kepada boy kalau ia harus memutuskan kekasihnya pada saat itu juga. Di dalam hati
aya terbesit ada rasa gundah, ada rasa kasihan dengan cewek yang pada saat itu
menjadi kekasih boy. Namun harus bagaimana lagi kalau ia masih mencintai mantan
kekasihnya itu. Dan tak lama kemudian boy pun mengikuti semua permintaan aya.
Pada saat itu juga boy menelpon kekasihnya itu untuk mengambil keputusan, kalau
ia masih sangat mencintai mantan kekasihnya dan ia terpaksa harus memutuskan
kekasihnya pada saat itu juga. Tanpa berkata panjang lebar ia memutuskan
kekasihnya pada saat itu juga.
Aya
pun merasa senang kalau lelaki yang ia cintai itu masih sangat menyayanginya.
Dan mulai saat itu mereka memulai hubungan kembali dari awal. Semua masalah
yang telah lewat itu mereka jadikan sebagai pelajaran. Mereka menyadari kalau
keputusan kemarin adalah keputusan yang bodoh. Dengan seiringnya waktu semua
masalah bisa diatasi dan dilewati dengan baik. Dan dengan beriringnya waktu
mereka memulai hubungan yang baru lagi. Mereka harus saling percaya dengan satu
sama lain kalau mereka akan selalu terbuka antara satu sama lain. Mereka harus
selalu terbuka tentang segala hal.
Hubungan
mereka sudah berjalan 4 tahun. 4 tahun adalah bukan waktu yang singkat untuk
menjalin suatu hubungan pacaran. Mereka sudah menjalin hubungan yang serius,
bukan pacaran main-main lagi. Apalagi hubungan mereka sudah mendapat restu oleh
kedua orang tua mereka. Mereka yakin antara satu sama lain kalau mereka bisa
menjadi seperti harapan kebanyakan orang yaitu berharap bahwa mereka akan
dipersatukan dalam suatu ikatan yang sah yang akan selalu abadi sampai maut
yang memisahkan.
Yakinlah sebesar apapun masalah bisa
diatasi dengan baik asalkan ada kemauan saja. Kemauan yang datang dari dalam
hati yang tanpa mementingkan ego masing-masing. Yakinlah semua itu bisa diatasi
kalau kita menggunakan hati bukan menggunakan emosi dan ego. Semua harus
berdasarkan kasih sayang yang tulus yang datang dari dalam hati yang terdalam karena
dengan adanya kasih sayang yang tulus dari hati yang terdalam semua takkan
pernah berujung pada penyesalan. Semua akan menjadi suatu kebahagiaan.
Itulah
sebuah kisah percintaan dua insan.
Semoga
cerita ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua kalau kita masih saling
mencintai janganlah mengambil keputusan cepat karena itu semua akan menimbulkan
rasa yang berujung dengan penyesalan.
Penyesalan
emang selalu datang belakangan…
Karya
: Waya Sada Ningsi
Cerita ini saya buat berdasarkan inspirasi
yang terjadi dalam kehidupan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar